"Kalau aku mengatakannya, reaksi apa yang akan kau berikan? Apakah kau akan menerima pengakuanku? Apakah kau akan percaya padaku? Apakah kau masih akan menatapku seperti ini? Atau apakah justru kau akan menjauh dariku? Meninggalkanku? Tapi aku tahu aku harus mengatakannya padamu. Aku tidak mungkin menyimpannya selamanya. Entah bagimana reaksimu nanti setelah mendengarnya, aku hanya berharap satu hal padamu. Jangan pergi dariku. Tetaplah disisiku." (Spring in London)
"Sekarang… Saat ini saja… Untuk beberapa detik saja… aku ingin bersikap egois. Aku ingin melupakan semua orang, mengabaikan dunia, dan melupakan asal-usul serta latar belakangku. Tanpa beban, tuntutan, ataupun harapan, aku ingin mengaku. 'Aku mencintainya'." (Autumn in Paris)
"Dulu kalau aku tak begitu, kini bagaimana aku?
Dulu kalau aku tak di situ, kini dimana aku?
Kini kalau aku begini, kelak bagaimana aku?
Kini kalau aku di sini, kelak dimana aku?
Tak tahu kelak ataupun dulu
Cuma tahu kini aku begini
Cuma tahu kini aku di sini
Dan kini aku melihatmu" (Summer in Seoul)
"Apakah ada yang tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai? Aku tahu. Hidup ini sungguh aneh, juga tidak adil. Suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langit, kali lainnya hidup menghempaskanmu begitu keras ke bumi. Ketika aku menyadari dialah satu-satunya yang paling kubutuhkan dalam hidup ini, kenyataan berteriak di telingaku dia juga satu-satunya orang yang tidak boleh kudapatkan." (Autumn in Paris)
"Kurasa aku sudah terbiasa melihatmu, jadi kalau kau tidak ada aku merasa aneh. Seolah-olah ada sesuatu yang...salah" (Spring in London)
"Sudah lama tidak melihatmu. Kau tahu, aku hampir melupakan wajahmu. Kalau aku sampai lupa bagaimana wajahmu, aku tidak bakal bisa melakukan apa pun lagi. Kau tahu kenapa? Karena aku akan terlalu sibuk berusaha mengingat wajahmu sampai-sampai tidak mampu memikirkan masalah lain." (Summer in Seoul)
"Segalanya terasa menyenangkan bila dia ada. Segalanya terasa baik bila dia ada. Saat ini di dalam hatinya masih ada seseorang yang ditunggunya. Cinta pertamanya. Kuharap dia bisa berhenti memikirkan orang itu dan mulai melihatku. Karena hidup tanpa dirinya sama sekali bukan hidup." (Winter in Tokyo)
"Bagaimana ini? Sudah lama aku tidak melihatmu, tidak mendengar suaramu, rasanya aneh sekali. Sepertinya semua yang kulakukan tidak ada yang benar. Lalu aku berpikir, mungkin kalau aku meneleponmu dan mendengar suaramu, aku akan merasa lebih baik. Sekarang setelah mendengar suaramu, aku memang merasa lebih baik, tapi timbul masalah lain. Aku jadi semakin ingin melihatmu." (Summer in Seoul)
Nah itu kutipan-kutipannya. Sebenernya sih masih banyak. Tapi baca aja sendiri bukunya ya! Mungkin di kesempatan yang akan datang saya akan menjelaskan sedikit alur cerita dari keempat bukunya.
Four thumbs up for Ilana Tan ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar